Menuliskan istilah asing

Dokumen teknis biasanya penuh dengan istilah-istilah. Apalagi di dunia
Teknik Elektro di mana komputer, telekomunikasi, dan Internet sudah ada
di mana-mana, istilah komputer sangat banyak. Masalahnya adalah apakah
kita terjemahkan istilah tersebut? atau kita biarkan? atau kombinasi?
Ada juga istilah asing yang sebenarnya ada padan katanya di dalam Ba-
hasa Indonesia. Namun mahasiswa sering menggunakan kata asing tersebut
dan meng-Indonesia-kannya. Contoh kata yang sering digunakan adalah ka-
ta \existing" yang diterjemahkan menjadi \eksisting". Menurut saya, peng-
gunaan kata \eksisting" ini kurang tepat.
Saya sendiri tidak termasuk orang yang suka memaksakan kata-kata
Bahasa Indonesia yang sulit dimengerti. Ada beberapa kata yang menu-
rut saya terasa janggal dan bahkan membingungkan bagi para pembaca.
Kata-kata tersebut antara lain: tunak, mangkus, sangkil. Tahukah Anda
makna kata tersebut? Apa padan katanya dalam bahasa Inggris? Mengapa
tidak menggunakan kata dalam bahasa Inggrisnya saja? Penerjemahan yang
memaksakan kehendak ini membuat banyak dosen dan mahasiswa lebih suka
menggunakan buku teks dalam bahasa Inggris.
Anekdot. Di dalam pelajaran matematika (trigonometri) yang
menggunakan bahasa Indonesia ada istilah sinus, cosinus, dan
seterusnya. Ketika saya bersekolah di luar negeri dan berdiskusi
dengan kawan (tentunya dalam bahasa Inggris), tidak sengaja
saya mengucapkan kata \sinus". Mereka bingung. Sinus dalam
bahasa Inggris artinya sakit kepala! Memang matematika bisa
membuat sakit kepala, tapi bukan itu yang saya maksud. Ini
salah satu kendala kalau kita memaksakan menggunakan bahasa
kita sendiri. Oh ya, dalam trigonometri yang bahasa Inggris
istilah yang digunakan adalah sine, cosine, dan seterusnya.
Istilah asing atau teknis yang tidak dapat diterjemahkan (atau akan
menyulitkan pembahasan jika diterjemahkan) dapat ditulis dalam bahasa
aslinya dengan menggunakan italics atau cetak miring.
Bagaimana jika dalam judul kita ada istilah asing yang sulit diterjemahkan?
Apakah kita tulis miring? Ataukah kita biarkan saja sama dengan lainnya?

Pendapat saya, jika kita ingin mematuhi aturan (being a purist) maka kata
tersebut harus dicetak miring. Akibatnya kadang-kadang tampilannya men-
jadi agak \aneh", menurut selera saya (mungkin tidak untuk pembaca yang
lain?). Jadi saya usulkan untuk tetap membuatnya berbeda dengan tulisan
yang dalam bahasa Indonesia. Perbedaannya itulah yang lebih penting. Bi-
la seluruh tulisan dicetak miring, maka istilah asing justru tidak dicetak
miring. (Jika Anda memiliki informasi lain atau pendapat yang berbeda,
mohon saya diberitahu.)

Comments

Anonymous said…
Tulisan artikel di blog Anda bagus-bagus. Agar lebih bermanfaat lagi, Anda bisa lebih mempromosikan dan mempopulerkan artikel Anda di infoGue.com ke semua pembaca di seluruh Indonesia. Salam Blogger!
http://www.infogue.com/
http://www.infogue.com/pengetahuan_umum/menuliskan_istilah_asing/

Popular Posts